Urgensi Menjaga Sebuah Persahabatan


Urgensi Menjaga Sebuah Persahabatan
Written by Rahmat Arafah Al-Madany
Sunday, 15 March 2009
www.nurulyaqin.org

Semenjak manusia dilahirkan ke muka bumi, tidak akan pernah
terlepas dari bantuan pihak kedua. Maka selama hayat masih dikandung badan,
manusia tidak akan pernah terlepas dari interaksi dengan orang lain. Dalam buku
psikologi karangan Dr. Umar Muhammad At-Taumi Asy-Syaibani, beliau menyebutkan
selama manusia menjalani roda kehidupan akan selalu berinteraksi dengan
lingkungan, dimana dan kapanpun itu. Sehingga setiap manusia mempunyai aspek
mempengaruhi dan dipengaruhi terhadap lingkungan dimanapun ia berada.
Dampaknya, manusia bisa menjadi baik karena lingkungan, dan bisa menjadi rusak
juga dikarenakan factor lingkungan.

Salah satu unsur dalam menjaga agar manusia mampu berinteraksi baik
dengan lingkungan, adalah persahabat. Dalam banyak hal, sahabat yang menjadi
teman kita mempunyai peranan dalam membentuk pola kehidupan dan berpikir kita.
Maka, oleh karena itu, kita harus dapat mencari dan menjaga persahabatan yang
baik sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an As-Sunnah.

Akan tetapi, kita sering salah dalam memahami makna kata sahabat.
Terkadang dalam memahami sahabat, kita lebih banyak memandangnya dari kaca mata
duniawi atau materi. Namun seandainya terdapat kekuatan yang dapat
menggabungkan antara hubungan duniawi yang menjadi perantara menuju kehidupan
abadi di akherat, maka persahabatan tersebut akan menjadi begitu indah dalam
menghiasi catatan perjalanan kehidupan kita. Karena dengan persahabatan yang
indah, kita dapat saling nasehat dan menasehati. Jadi dengan adanya budaya
saling nasehat menasehati, Insya Allah kehidupan kita akan senantiasa selalu
dalam naungan dan Ridha Allah Subhanahu Wata'ala.

Dalam syair arab dikatakan, bahwa sahabat yang sejati adalah sahabat yang
mampu membuat kita menangis, bukan sahabat yang membuat kita tertawa.

Dalam ungkapan tersebut ada dua hal yang perlu kita pahami maknanya,
sehingga tidak terjebak oleh distorsi bahasa dalam aplikasi kehidupan
bersosialisasi dengan lingkungan tempat kita berada.

Pertama adalah sahabat yang sejati adalah sahabat yang mampu membuat kita
menangis. Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah kata menangis.
Menangis disini bukan berarti mengeluarkan air mata. Namun makna menangis
disini adalah, bagaimana seorang sahabat dapat dan mampu memberikan kesadaran
kepada kita bahwa kehidupan didunia ini hanyalah sementara. Sehingga dikala
kita lalai pentingnya menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,
sahabat tersebut dapat memberikan nasehat untuk mengingatkan. Dalam hal ini
yang perlu kita perhatikan adalah, lihatlah apa yang dikatakan (nasehat yang
baik), tapi jangan melihat kepada siapa yang mengatakan. Maksudnya adalah,
siapapun yang memberikan nasehat yang baik, kita harus menerimanya dengan
lapang dada. Kita jangan terlalu mempermasalahkan siapa yang memberikan nasehat
tersebut. Karena yang memberikan nasehat tersebut bisa jadi orangnya lebih
kecil dari yang meneriama nasehat tersebut.

Kedua, adalah . bukan sahabat yang membuat kita tertawa. Pemahaman kata
tertawa disini bukanlah tertawa seperti layaknya kita tertawa. Namun kandungan
maknanya adalah ketika kita sedang ditimpa penyakit cinta dunia sehingga
membuat kita lalai dengan godaan hawa nafsu duniawi, ketika itu teman yang ada
di sekitar kita tidak dapat memberikan sebuah penyadaran. Namun justru ikut
terbuai bersama dengan adanya godaan duniawi yang melalaikan tersebut.

Dalam realita kehidupan, banyak sekali kita dapati ketika seseorang
memberikan sebuah nasehat atau ajakan terhadap sebuah kebaikan dalam panduan
syariat agama Islam (Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shalallhu 'Alaihi Wasallam
) ia anggap itu sebuah angin lalu, atau bahkan ia anggap itu tidak penting
dalam kehidupannya. Bahkan kita menyikapinya dengan dingin akan nasehat dan
ajakan kebaikan teman tersebut. Karena ia merasa tidak akan mendapatkan
kepuasan duniawi. Dalam hal ini kita telah terjebak akan kepuasan hawa nafsu
duniawi. Namun sebaliknya, jikalau ada seorang teman yang mengajaknya kepada
hal-hal yang dilarang oleh syariat islam, atau memberikan kepuasan hawa nafsu
dengan bermacam godaan duniawi, tanpa pikir panjang, hal ini langsung
ditanggapin, dan untuk kelompok terakhir ini lebih banyak dan lebih cepat
untuk mendapatkan pengikutnya. Karena ia merasa mendapatkan kepuasan yang
dirasakan dalam kehidupan duniawi.

Hal ini banyak sekali kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
yang paling gampang adalah dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagai pemeluk
agama Islam, kita diwajibkan untuk mendirikan sholat lima kali dalam sehari.
Namun dalam mendirikan shalat tersebut terkadang kita sering menyepelekan atau
menganggap remeh. Kita lebih mendahulukan kehidupan duniawi dikala datangnya
waktu sholat. Sehingga betapa banyak diantara kita yang tanpa sengaja telah
melalaikan shalat. Oleh karena itu, marilah kita lihat kembali apa yang telah
difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Ma'un ayat 4-5 yang artinya "Maka
celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya,". Dalam Qur'an terjemahan terbitan Al-Huda (Kelompok Gema Insani)
kata lalai berarti orang-orang yang tidak menghargai serta melalaikan
pelaksanaan waktu-waktu sholat. Coba apa yang kita lakukan dikala waktu sholat
datang ? Ketika itu terdapat sebuah tayangan bagus yang ada di layar televisi?,
atau pada waktu yang bersamaan, kita diasyikkan dengan jual beli di pasar atau
swalayan atau mall ?, atau pada waktu yang bersamaan kita sedang dipanggil oleh
atasan kerja kita?

Dalam menjaga persahabatan dengan siapapun, ada beberapa hal yang harus
kita perhatikan, sehingga tidak merusak hubungan persahabatan atau
persaudaraan. Karena dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
Rahmat."

Perkara-perkara yang dapat merusak hubungan persaudaraan diantaranya
adalah:

1. Tamak dan rakus terhadap kepuasana duniawi.

Dalam hal ini, Rasulullah -Shalallahu 'Alaihi Wasallam- bersabda yang
diriwayatkan oleh Ibnu Majjah, yang artinya " Zuhudlah terhadap dunia, maka
Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia,
maka mereka akan mencintai kamu".

Betapa banyak kita dapati dalam realita kehidupan, bahwa dua orang atau
lebih dapat bertikai dikarenakan harta duniawi, bahkan sampai merenggut nyawa.
Kenapa hal itu dapat terjadi? Pertama, karena satu sama lain saling merasa
tidak puas dengan harta yang telah dimilikinya. Kedua, karena manusia telah
menjadi budak hawa nafsu yang dimotori oleh syaitan.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa apabila kamu tertimpa musibah, maka mintalah
musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau perlukan. Sebab
jika saudara atau temanmu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk dan terbuka
hatinya untuk menolongmu, tanpa harus meminta atau meneteskan airmata. Hal
serupa juga diungkapakan oleh Dr. Abdussalam Abdullah Jaqandi dalam bukunya
Mursyid Ad-Du'at Wal-Mu'allimin fi At-Tarbiyati wa 'Ilmi An-Nafsi, bahwa setiap
manusia dikatakan sukses dalam melakukan hubungan interkasi social ketika ia
dapat memahami akan keluhan yang dialami oleh saudaranya dan ia berusaha
mencarikan jalan keluarnya.

Sebuah syair arab menjelaskan bahwa dalam masalah kepuasan duniawi maka
lihatlah kepada orang ada dibawah kita taraf ekonominya, sehingga dengan
demikian dalam diri kita akan timbul rasa kepuasan terhadap apa yang telah
dimiliki. Apabila telah memilki rasa kepuasan, maka kita akan dapat mensyukuri
nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Akan tetapi untuk masalah
kebaikan (ibadah, pendidikan), yang harus dijadikan barometer adalah orang yang
lebih bagus dari kita kwalitasnya. Karena dengan demikian, kita akan terus
berlomba-lomba agar menjadi lebih baik dari hari ke hari.



2. Maksiat Dan Meremehkan Ketaatan.

Apabila dalam menjalani kehidupan dihiasi dengan zikir dan ibadah serta
membudayakan nuansa saling nasehat menasehati, maka betapa indahnya kehidupan
yang kita jalani. Hal ini dapat kita lihat Firman Allah dalam Surat Al-'Ashr
ayat 2-3 yang artinya "Sungguh manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati untuk kesabaran".

Akan tetapi jika yang terjadi adalah sebaliknya, berarti pergaualan yang
kita bangun tersebut menjadi gersang. Hal ini terjadi karena hati telah menjadi
keras sehingga membuka pintu kejahatan dan kelalaian.

Ibnu Al-Qayyim dalam bukunya Al-Jawaabul Kafii, mengatakan bahwasanya
perbuatan maksiat yang diperbuat oleh manusia akan mengakibatkan rasa gelisah
pada dirinya, sehingga menimbulkan rasa takut dan sedih. Sehingga ia akan
merasa takut dan gelisah untuk atau ketika bertemu dengan saudara-saudaranya.

Kalau kita mau memperhatikan sejenak, kebanyakan diantara para pelaku
kemaksiatan dan kemungkaran dalam menjalani persahabatan yang mereka bangun
bukanlah atas dasar ketakwaan. Akan tetapi landasan yang mereka bangun adalah
atas dasar kepuasan dan materi yang terlihat secara kasat mata dalam kaca mata
duniawi, sehingga akibtnya adalah kacamata yang mereka bangun tersebut alkan
mudah retka dan pecah. Itulah pangkal dan penyebab dari segala macam pertikaian
dan permusuhan. Namun tanpa disadari, sesungguhnya hal tersebut akan menjadi
beban yang akan dipikulnya pada hari Pembalasan yang maha adil.

Dalam surat Az-Zukhruf ayat 67 Allah berfirman yang artinya :" Pada hari
itu sahabat-sahabat karib: Setengahnya akan menjadi musuh kepada setengahnya
yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan takwa ( iman
dan amal soleh )."

Sedangkan persahabatan yang dibangun karena Allah, persahabatan tersebut
akan terus berkelanjutan sampai di syurga, dalam hal ini Allah berfirman dalam
Surat Al-Hijir ayat 45 yang artinya " Dan Kami cabut akan apa yang ada di hati
mereka dari perasaan hasad dan dengki sehingga menjadilah mereka bersaudara (
dalam suasana kasih mesra ), serta mereka duduk berhadap-hadapan di atas
pelamin masing-masing. "



3. Tidak menggunakan tata krama yang baik dalam berbicara.

Ketika berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan tata krama yang
baik dan sopan, serta juga harus mengenal karakteristik lawan bicara. Karena
suatu permasalahan bermula karena salah dalam bertutur kata dan menyakitkan
hati lawan bicara. Sehingga ada sebuah ungkapan bahwa lidah itu lebih tajam
dibanding dengan sebilah pedang. Al-Qur'an telah mengajarkan kepada kita agar
menggunakan tata karma yang baik dalam berbicara sebagaimana firman Allah dalam
Surat Al-Isra ayat 53 yang artinya: " Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu:
Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya
syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syetan itu
adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Dalam berbicara dengan orang lain, maka hindarilah melakukan bisik-bisik
dihadapan muka umum. Karena berbisik-bisik dimana orang lain banyak menyaksikan
akan dapat menimbulkan fitnah. Sehingga banyak sekali orang yang menganggap
bahwa berbisik itu merupakan hal remeh, namun justru hal itulah yang
menyebabkan orang bisa bertikai dan berburuk sangka terhadap yang
berbisik-bisik. Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim yang artinya: "Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang
diantaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga karena itu akan
dapat menyebabkannya bersedih.". dalam hal ini para ulama telah menyepakati
bahwa hendaklah kita menghindari dari perbuatan berbisik-bisik, karena hal itu
akan membuka pintu bagi syetan untuk menghasut satu diantar yang lainnya.

Allah wa Rasuluh A'lam Bi Ash-Shawab.



[Non-text portions of this message have been removed]

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Mutiara Persahabatan

Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi nenek moyang.
Ali bin Abi Thalib
Hidup tidak berarti apa-apa tanpa persahabatan.
Quintus Ennius
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya
Anonim
Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
Filsuf
Tidak mungkin ada persahabatan tanpa kepercayaan, dan tidak ada kepercayaan tanpa identitas.
Samuel Johnson
Persahabatan bisa melipatgandakan kebahagiaan dan mengurangi kesedihan.
Thomas Fuller
Cinta menuntut jauh lebih sedikit dibandingkan persahabatan.
Love demands far less than companionship.
Anonim

Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.
Alessandro Manzoni
Persahabatan yang dibangun dalam bisnis lebih baik daripada bisnis yang dibangun dalam persahabatan
John D. Rockefeller
Persahabatan sering berakhir dengan cinta; tetapi cinta tidak pernah berakhir dengan persahabatan
Friendship often ends in love; but love in friendship - never.
Anonim
Pada akhirnya kita tidak akan mengingat kata-kata yang diucapkan musuh kita, tapi diamnnya sahabat-sahabat kita.
Martin Luther King Jr
Setiap sahabat menampilkan sebuah dunia di dalam diri kita, suatu dunia yang mungkin, tak akan pernah ada? Kalau si sahabat itu tidak muncul, dan hanya lewat pertemuan inilah sebuah dunia akan lahir.
Anas Nin
Dalam persahabatan dua orang, kesabaran dari salah satunya diperlukan.
For the friendship of two, the patience of one is required.
Peribahasa India
Sahabat yang baik adalah yang orang yang bercakap benar, dan bukannya hanya membenarkan kata-kata.
Anonim
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Anonim


Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dia lah ladang hatimu, yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terimakasih. Kau menghampirinya dikala hati gersang kelaparan, dan mencarinya dikala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.
Kahlil Gibran



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sahabat Sejati


PERSAHABATAN (SAHABAT SEJATI)
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Beberapa hal seringkali menjadi penghancur
persahabatan antara lain :
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.
Renungkan :
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO